Paripurna DPRD, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baubau Sampaikan Pidato Perdana
Baubau- Setelah dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baubau periode 2025-2030, H. Yusran Fahim, S.E., dan Ir. Wa Ode Hamsinah Bolu, M.Sc., menyampaikan pidato resmi pertama mereka dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Baubau, Senin 10 Maret 2025.
Acara ini menandai dimulainya kepemimpinan baru yang diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi kota tersebut.
Ketua DPRD Kota Baubau, Ardin Jufri, S.T., dalam sambutannya menegaskan bahwa rapat paripurna ini merupakan bagian dari rangkaian resmi pelantikan kepala daerah hasil Pilkada 2024.
“Saya atas nama pimpinan dan anggota DPRD Kota Baubau mengucapkan selamat kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baubau yang telah dilantik pada 20 Februari 2025 di Istana Kepresidenan,” ujar Ardin.
Ardin juga menekankan bahwa masyarakat Baubau menantikan realisasi program-program yang dijanjikan selama kampanye.
“Visi dan misi kepala daerah terpilih menjadi landasan dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah lima tahun ke depan,” tambahnya.
Dalam pidatonya, Wali Kota Baubau H. Yusran Fahim menyoroti sejumlah tantangan ekonomi yang dihadapi kota tersebut. Pertumbuhan ekonomi Baubau pada tahun 2024 hanya mencapai 4,36 persen, jauh di bawah target nasional sebesar 6-8 persen per tahun.
Selain itu, rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) hanya berkisar 2-3 persen, padahal standar ideal untuk kota menengah seperti Baubau adalah 7-8 persen. Indeks gini rasio yang berada di angka 0,365-0,371 juga menunjukkan kesenjangan pendapatan yang masih perlu diatasi.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baubau mengidentifikasi delapan permasalahan utama yang membutuhkan perhatian khusus.
Meliputi, pengelolaan sumber daya manusia yang lebih baik, pemanfaatan ruang landmark kota, fasilitas sosial, dan ruang publik secara optimal. Pemerataan pembangunan infrastruktur dasar perkotaan, pengelolaan sektor perdagangan dan jasa agar lebih produktif, penanganan angka kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial.
Kemudian optimalisasi jaringan perdagangan regional, peningkatan kualitas layanan publik, pemulihan dan peningkatan kualitas lingkungan kota.
“Sebagai langkah awal, kami telah menyusun strategi percepatan pembangunan yang berpihak pada kepentingan masyarakat Baubau,” tegas Yusran.
Dengan fokus pada pembangunan ekonomi, peningkatan kualitas layanan publik, dan penanganan kesenjangan sosial, kepemimpinan baru Baubau bertekad untuk mewujudkan kota yang lebih sejahtera dan bermartabat. (ADM)